BAB I
PENDAHULUAN
Bagaimana alam semesta ini tercipta ? Dan berapa umurnya? Ilmu
pengetahuan sangat luas, kadang-kadang berhadapan dengan masalah yang kecil
umurnya sepert sel. Tetapi kadang-kadang dihadapan kepada masalah yang sangat
besar ukurannya sepert alam semesta. Mikroskosmos mempelajari hal-hal yang
sangat kecil dalam ukurannya. Sel, atom, proton, dan elektron merupakan
beberapa contoh dari mikroskosmos, sedang alam semesta termasuk dalam
makroskosmos.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Alam Semesta
Alam semesta
menurut orang Babylonia (± tahun 700 -600 SM), merupakan suatu ruangan atau
selengkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit beserta bintang
sebagai atapnya. Jadi, alam semesta atau
jagat raya adalah suatu ruangan yang maha besar
yang didalamnya terdapat kehidupan
yang biotik dan abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam
yang baik dapat diungkapkan manusia maupun yang tidak. Apabila kita hendak
mempelajari alam semesta berarti kita mempelajari makro-kosmos, sebaliknya
apabila mempelajari masalah kecil,berarti kita mempelajari mkiro-kosmos.[1]
B.
Teori Mengenai Terbentuknya Alam Semesta
Alam semesta
terjadi pada tahun yang lampau bersamaan
dengan berbagai letusan besar. Teori terjadinya alam semesta adalah sebagai
berikut:
1.
Teori dentuman
atau teori ledakan. Teori ini
mengutarakan bahwa adanya suatu masa
yang sangat besar di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar ,meledak dengan akibat adanya reaksi inti.Massa yang meledak itu kemudian
berserakan dan mengembang dengan sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan atau
inti ledakan.Setelah berjuta-juta tahun,massa yang berserakan itu berbentuk
kelompok-kelompok dengan berat jenis yang relatif kecil dari semula.
2.
Teori ekspansi
dan kontraksi. Teori ini di
ambil berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu masa ekspansif
dan masa kontraksi .Dan teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi bahwa
partikel tersebut berasal dari paralel
yang ada pada zaman dahulu kala.
·
Umur alam
semesta
Ahli fisika yakin bahwa jagad raya
atau alam semesta ini berawal dariunsur hidrogen,sedangkan unsur-unsur yang
lainnya merupakan sintesis yang terjadi dibagian dalam planet-planet,awal
sintesis bumu diperkirakan 15 milyard tahun yang lalu.
C.
Teori Terbentuknya
Tata Surya
1.
Hipotesis
Nebular
Hipotesis ini dkemukakan pertama kali oleh Lapcape pada tahun
1796.Ia yakin bahwa sistem tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas atau
kabut gas yang sangat panas.Pada proses
kondensasi tersebut ada sebagian yang terpisah
dan merupakan cincin yang mengelilingi pusat.Pusatnya itu menjadi sebuah
bintang dan matahari. Bagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama
bekondensasi membentuk sesuatu formula yang serupa dengan terbentuknya matahari
tadi.Setelah mendinginkan benda-benda ini akan menjadi planet-planet seperti bumi dengan benda-benda
yang mengelilinginya berupa satelit.[2]
2.
Hipotesis
Planetesimal
Lebih kurang seratus tahun setelah teori kabut Kant-Laplace,pada
tahun 1905, Thomas C.Chamberlin (geologiwan) dan Forest R.Moulton (astronom) dari
Chicago,USA mengemukakan teori baru yang disebut Teori Planetesimal. Yaitu
pada awalnya ada matahari kemudian matahari itu didekati bintang sehingga
terjadilah gaya tarik menarik dan terjadilah peledakan hebat yang menyebabkan
banyak gas mencuat keluar dari atmosfir matahari. Gas yang mencuat tersebut
berbentuk seperti kabut pilin (spiral),lalu mengembun dan membeku menjadi
planetesimal. Planetesimal itu tumbuh terus,menarik bagian-bagian yang kecil
sehingga terjadilah satelit atau bulan.
3.
Hipotesis
Pasang Surut Gas
`Dua orang ilmuan dari inggris ,yaitu Sir James M.Jeans
(astrofisikawan) dan Harold Jeffrey (geofisikawan) pada tahun 1917 mengemukakan
hipotesisnya yang disebut Hipotesis Pasang Surut Gas.Menurut teori ini
sekitar dua miliar tahun yang lalu,matahari
didekati oleh sebuah bintang yang besar(mungkin sebesar matahari),tetapi
tidak saling bertabrakan.Karena gaya tarik menarik,terjadilah tonjolan lidah
api yang berpijar dan merupakan gas yang panas.Bintang tersebut menjauh
kemudian tonjolan lidah api yang berpijar dari matahari tersebut lepas dari
matahari (dan tidak kembali ke
matahri).Bentuknya seperti cerutu,yang ujung-ujungnya runcung.Inilah sebabnya
bentuk-bentuk planet mulai dari kecil,besar,dan kecil lagi.[3]
4.
Acuan Mutaakhir
Pendapat tentang terjadinya tata surya yang
paling mutakhir lebih kurang sebagai berikut :
1.
Tata surya
terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar lalu memadat menjadi bola dengan
suhu yang panas Dan bersinar lebih kurang lima miliar tahun yang lalu.
2.
Batuan yang tertua
dibumi kira-kira berumur 3,8 miliar tahun, tetapi meteorid dan batuan dari
bulan ada yang berumur sampai 4,6 miliar tahun.
3.
Para astronom
berpendapat bahwa planet-planet terbentuk dalam awan yang ringan (gas ringan)
dan sedikit gas berat yang menjadi inti planet tersebut.
Satelit (bulan) terbentuk dengan cara yang sama dan mengorbit
planet (bukan mengorbit matahari). Ada perbedaan pendapat mengenai asal mula
bahan yang membentuk planet dan bulan, yaitu :
1. Mungkin sisa gas yang memadat (dari awan) membentuk
matahari.
2.
Sekali
terbentuk, matahari menarik dari banyak bahan dari antariksa yang memadat lalu
membentuk planet dan bulan (satelit).
5.
Matahari
Data-data :
Garis tengah : 1.392.000 ( 109o garis
tengah bumi)
Massa : 331.950 massa bumi
Temperatur : permukaan ,
6000o K
Inti ,
15.000.000o K
Bintik-bintik , 4.000o K
Tekanan : 410.10o
atm.bumi
Keadaan ini
mempertahankan fusi termonuklir di dalam matahari. Di dalam inti matahari
terjadilah reaksi nuklir yaitu : Hidrogen berubah menjadi Helium
(plus energi).
Matahari bukanlah benda
padat, tetapi merupakan lapisan dari beberapa macam gas dengan tekanan dan
temperatur yang sangat tinggi. Matahari dengan bahan bakar hidrogen akan
mengalami masa kehabisan bahan bakar.[4]
D.
Asal Mula Alam
Semesta Menurut Al-quran
pada ayat Al Qur’an, 6:101 Keterangan
yang diberikan Al Qur’an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan
masa kini.saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi
materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa
yang tejadi dalam sekejap.Peristiwa ini, yang dikenal dengan “Big Bang“, membentuk keseluruhan alam semesta
sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu
ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan
modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal
dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam
semesta muncul menjadi ada.Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai
materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah
ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi,
energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern,
diberitakan kepada kita dalam Al Qur’an 1.400 tahun lalu.
E.
KEHIDUPAN
MENURUT ISLAM
Dalam
suasana kemajuan ilmi pengetahuan dan teknologi dewasa ini, masalah hakikat
manusia dan kehidupan semakin sering dibahas. Masalah ini memang cukup penting
karena ia merupakan titk tolak dalam memberikan pembatasan menyangkut fungsi
manusia dalam kehidupan ini.
Dari hasil pembatasan
itu, kemudian disusun prinsip-prinsip dasar menyangkut segala aspek kehidupan
manusia ; politik, ekonomi, sosial, bahkan etika.
Dr. Alexis
Carrel (1873-1944 ) menjelaskan tentang kesukarran yang dihadapi dalam
menyelidiki hakikat manusia. Dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Arab
dengan judul Al-Insan Dzalika Al-Majhul (manusia yang tidak diketahui)
beliau menulis :
Pengetahuan tentang
makhluk-makhluk hidup secara umum dan manusia secara khusus belum mencapai
kemajuan seperti yang talah dicapai dibidang-bidang ilmu pengetahuan lain.
Manusia adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkankan serta kompleks, sehingga
tidak mudah untuk memahami makhluk ini dalam keadaannya secara utuh maupun
dalam bagian-bagiannya, tidak juga dalam memahami hubungannya dengan alam
sekitarnya.
Selanjutnya dikatakan pula :
Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha yang
sangat besar untuk mengetahui dirinya. Kendatipun kita memiliki perbendaharaan
cukup banyak dari hasil penelitian para ilmuan, filosof, sastrawan, para ahli
dibidang kerohanian sepanjang masa ini. Namun, kita hanya mampu mengetahui
beberapa segi tertentu dari kita. Kita tidak dapat mengetahui manusia secara
utuh, yang kita ketahui hanyalah bbahwa dia terdiri dari bagian-bagian
tertentu, dan ini pun pada hakikatnya dibagi olleh tata cara tersendiri.[5]
F.
Apa dan Siapa
Manusia
Manusia adalah makhluk
yang lain dari yang lain. Memang, kalau kita hanya sekedar memandang sistem
pernafasan, peredaran darah, serta bagaimanaa di katakan bahwa manusia sejenis
hewan.
Aristoteles, filosof
Yunani kenamaan, memandang manusia seperti yang kita kemukakan ini. Hanya saja
ditambahkan olehnya bahhwa ada faktor lain yang merupakan nilai hakiki yang
mengistimewakan makhluk ini dari hewan-hewan lain. Keistimewaan tersebut adalah pikiranya. Karena itu,
ia mendefinisikan manusia sebagai hewan yang berfikir (thinking animal) .
sebagian antropolog berpendapat ciri khas manusia adalah kesadaran dan
kemauannya untuk berteknik, membuat sesuatu yang baru ddari benda-benda yang
telah ada, kemudian mengolahnya uuntuk kemaslahatan dan perbaikan status
hidupnya. Manusia dengan demikian adalah makhluk berteknik.
Sosialogi berbeda titik pandangannya.Mereka melihat makhluk ini
tidak mampu untuk hidup sendiri.ia harus mempunyai hubungan baik langsung
maupun tidak langsung dengan orang atau pihak lain,bahkan ia menjadi sadar akan
dirinya karena adanya orang lain.Kalau demikian, manusia adalah makhluk sosial.[6]
G.
Manusia Menurut
Al-Quran
Tidak sedikit ayat Al-Qur`an yang berbicara tentang manusia.
Dan manusia adalah makhluk pertama yang telah disebut dua kali dalam rangkaian
wahyu Tuhan pertama dalam surah (QS.Al-Alaq: 1-5).
ù&tø%$# ÉOó™$$Î/ y7În/u‘ “Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ t,n=y{ z`»|¡SM}$# ô`ÏB @,n=tã ÇËÈ ù&tø%$# y7š/u‘ur ãPtø.F{$# ÇÌÈ “Ï%©!$# zO¯=tæ ÉOn=s)ø9$$Î/ ÇÍÈ zO¯=tæ z`»|¡SM}$# $tB óOs9 ÷Ls>÷ètƒ ÇÎÈ
1.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia
dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia)
dengan perantaran kalam*,
5. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.
*Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
Manusia dalam Al-Qur`an
sering mendapat pujian Tuhan, seperti pernyataan terciptanya manusia dalam
bentuk dan keadaan yang sebaik-baiknya (QS.95:5).
¢OèO çm»tR÷ŠyŠu‘ Ÿ@xÿó™r& tû,Î#Ïÿ»y™ ÇÎÈ
5. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka),
Al-Qur`an menjelaskan
bahwa manusia diciptakan dari tanah, dan setelah sempurna kejadiannya,
diembuskanlah-Nyalah kepadanya roh ciptaan Tuhan (QS.38: 71-72)
øŒÎ)
tA$s%
y7•/u‘
Ïps3Í´¯»n=yJù=Ï9
’ÎoTÎ)
7,Î=»yz
#ZŽ|³o0
`ÏiB
&ûüÏÛ
ÇÐÊÈ
#sŒÎ*sù
¼çmçG÷ƒ§qy™
àM÷‚xÿtRur
ÏmŠÏù
`ÏB
ÓÇrr•‘
(#qãès)sù
¼çms9
tûïωÉf»y™
ÇÐËÈ
71. (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah".
72. Maka apabila Telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka
hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya".
Dari sini jelas bahwa
manusia terdiri dari dua unsur pokoknya itu gumpalan tanah dan embusan roh. Ia
adalah kesatuan dari kedua unsur tersebut yang tidak dapat dipisahkan. Bila
dipisah, maka bukan lagi manusia, sebagaimana halnya air, yang merupakan
perpaduan antara oksigen dan Hidrogen, dalam kadar-kadar tertentu bila salah
satu di antaranya terpisah, maka bukan air lagi.
Gambaran yang
diberikan oleh Al-Qur`an tentang
hubungan alam adalah gambaran tentang hubungan pengertian atau persahabatan.
Karena keduannya sama tunduk kepada Tuhan (QS.13 : 15)
¬!ur ߉àfó¡o„ `tB ’Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚö‘F{$#ur $YãöqsÛ $\döx.ur Nßgè=»n=Ïßur Íir߉äóø9$$Î/ ÉA$|¹Fy$#ur ) ÇÊÎÈ
15. Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala
apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa
(dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
hubungan persahabatan
antara manusia dengan alam sekitarnya digambarkan oleh kehidupan sehari-hari
Rasul umat Islam, sehingga memberikan nama bagi benda-benda yang dimilikinya,
walaupun sekadar gelas, cermin, tikar, pedang, kuda, unta, dan sebagainya, untuk
menggambarkan hubungan persahabatan ini, seakan-akan benda-benda itu mempunyai
personalitas tersendiri.
Potensi ketiga dan
keempat yang dianugerahkan kepada makhluk ini adalah : akal pikiran serta
pancaindera (QS.67 : 23)
ö@è% uqèd ü“Ï%©!$# ö/ä.r't±Sr& Ÿ@yèy_ur â/ä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|Áö/F{$#ur noy‰Ï«øùF{$#ur (
Wx‹Î=s% $¨B tbrãä3ô±n@ ÇËÌÈ
23. Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan
kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi)
amat sedikit kamu bersyukur.
dan kekuatan positif inilah
yang mempunyai peran penting dalam pelaksanaan tugas kekhalifahan manusia di
alam ini. Disamping potensi-potensi yang bersifat positif tersebut, masih ada
lagi potensi manusia yang bersifat negatif, dan yang merupakan kelemahan
makhluk ini.
Kelemahan pertama
adalah potensi untuk terjerumus kedalam godaan hawa nafsu dan setan, seperti
yang digambarkan oleh godaan setan kepada Adam dan Hawa, sehingga keduanya
melupakan peringatanTuhan untuk tidak mendekati pohon terlarang (S. 20 :
115-27).
Bahaya yang dihadapi
manusia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi disatu pihak, dan kelengahan manusia dalam menyadari
kelemahan-kelemahannya sehingga menjadikanya melupakan unsur kerohanian yang
ada dalam dirinya, dan di lain pihak telah mulai disadari oleh para ahli pikir
pada abad ke-20 ini. Itulah sebabnya, dalam laporan lain yang diadakan oleh
musyawarah ilmiah tentang cultural.[7]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Bahwasanya alam semesta terjadi pada tahun yang
lampau bersamaan dengan berbagai letusan
besar seperti teori Teori dentuman atau teori ledakan,Teori ekspansi dan kontraksi dan
Tata surya terbentuk dari awan gas dan debu yang berputar lalu memadat menjadi
bola dengan suhu yang panas Dan bersinar lebih kurang lima miliar tahun yang
lalu dan teori-teori lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
· Nur
Hidayati,Mawardi.2007. IAD,ISD,IBD.Bandung: CV Pustaka Setia.
·
Ahmad,Abu dan
Supatmo.1998.Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.